Minggu, 22 Juni 2014

PENTINGNYA PENGHIJAUAN



Pentingnya penghijauan untuk kelangsungan hidup

Adanya berbagai perubahan lingkungan sekitar kita tentunya akan bisa berpengaruh buruk terhadap manusia dan spesies yang ada di dekatnya. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan yang akan mengakibatkan menurunya anka kesehatan masyarakat itu sendiri.
            Penghijauan adalah salah satu cara untuk menangani hal tersebut dan percaya bahwa langkah awal yang dilakukan saat ini akan mempunyai dampak besar di masa depan.trutama bagi kelangsungan hidup mahluk-mahluk lainnya di masa yang akan datang. Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan yang kalau sekarang dipandang parah bahkan hampir gag ada orang yang peduli akan lingkungannya.
penyelamatan Bumi dengan cara penghijauan adalah jalan satu-satunya untuk kelangsungan hidup mendatang, Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam menata kembali wilayah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping menciptakan dan membangun budaya masyarakat dalam berwawasan lingkungan hidup.
Berbagai macam cara untuk penghijauan ini dari yang menanam pohon dihutan sampai-sampai menenam pohon di depan rumah bagi yang halamannya luas kalau halamanya kecil bias menanam rumput hias atau bunga-bunga,karena selain bias mempercantik halaman rumah kita hal ini juga sangat bermanfaat sekali bagi kelangsungan hidup kita,mengapa hal ini menjadi sangat penting bagi kita.?karena dengan kita menanam pohon atau bunga kalau kita bernafas dengan menggunakan O2(oksigen), pohon yang pada siang hari menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara higienis, pohon sangat berguna untuk kehidupan manusia dan berpengaruh pada kenyamanan rumah kita sendiri,menjadi lebih sejuk dan nyaman untuk kita tempati bersama keluarga.
Semoga dengan pengertian tersebut kita bias tau apa tujuan dari penghijauan dan betapa pentingnya penghijauan tersebut.trimakasi atas waktunya membaca artikel ini semoga bermanfaat bagi kita semua.

PEMBIBITAN TANAMAN HIAS DAN PROSES PEMELIHARAAN NYA


Cara pembibitan tanaman hias dan memeliharanya

cara pembibitan tanaman hias
Apakah anda sering kecewa ketika anda menanam tanaman hias dan tidak pernah menghasilkan bunga? Jika seperti itu…, mungkin cara penanaman bibit serta pemeliharaan tanaman yang anda lakukan mengalami kesalahan, karena cara penanaman bibit yang salah bisa berdampak besar yang menyebabkan tanaman tidak berbunga bahkan mati. Untuk itu, mari kita menanam tanaman hias dengan benar sehingga bisa tumbuh subur dan berbunga. Ada beberapa  cara pembibitan tanaman hias yang baik dan bisa anda terapkan, yaitu:
  1. Rendam bibit bunga dalam air selama 24 jam.
  2. Siapkan pot untuk media menanam dengan lubang drainase yang cukup.
  3. Masukkan pecahan batu bata atau genting kedalam dasar pot sebagai pengikat air, dan masukkan media tanam tanah yang subur lengkap dengan pupuk kandang atau pupuk kompos, atau dengan campuran media pakis, sekam, sabut kelapa, arang kayu, pasir, dan lainnya.
  4. Tanamkan bibit bunga kedalam tanah. Cara penanaman tiap bunga berbeda, ada yang ditanam sedalam 10 cm atau 5 cm, bahkan adapula yang hanya menancapkan sebagian badan bibit ke dalam tanah.
  5. Beri etiket tanaman atau tanda untuk membedakan tanaman satu dengan lainnya jika memang anda menanam banyak jenis bunga dalam pot berbeda.
  6. Taruh pot tersebut di tempat teduh dan sejuk.
  7. Siram bibit dengan air cukup seminggu sekali.
  8. Tunggu hingga akhirnya bibit bunga tumbuh setinggi kira-kira 10 cm dengan 2-3 daun yang muncul, dan bisa dipindahkan ke lahan terbuka, atau bisa memindahkannya ke dalam pot baru.
Dengan pembibitan yang baik, maka yakinlah bahwa tanaman anda akan tumbuh subur. Selanjutnya anda perlu telaten dan sabar dalam memeliharanya. Maka cara memelihara tanaman hias yang baik diantaranya:
  1. Gunakan media tanam terbaik dan taruh tanaman di tempat terkena cahaya matahari.
  2. Lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari, dengan menggunakan air bersih dengan semprotan. Siramlah pada bagian akar atau media tanam dan usahakan tidak terkena daun sehingga tidak merusak atau membuat daun cepat layu.
  3. Sebaiknya kenali jenis tanaman yang anda tanam untuk mengatur waktu penyiraman dengan baik.
  4. Lakukan pemupukan pada pagi atau sore hari baik pada akar atau daun, dan bisa pula diberikan dengan disemprot atau ditanam.
  5. Ganti pot baru bagi tanaman bunga yang akarnya mulai membesar, dan ganti pula media tanamnya agar tidak mudah terserang penyakit.
  6. Semprotkan pestisida untuk menanggulangi hama penyakit.
  7. Pangkas daun yang sudah tua sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dan rawatlah tanaman anda dengan kesabaran hingga akhirnya berbunga lebat.

PEMBANGUNAN BERSIH



MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH

Implementasi proyek CDM di sekitar energi perlu dipandang sebagai kesempatan untuk mengembangkan sumber-sumber energi yang berkelanjutan dan memodernisasi teknologi pembangkitan energi, tetapi juga memberi sumbangan dalam perlindungan iklim global. Pendekatan ini memerlukan upaya khusus untuk mengintervensi kebijakan energi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Mainstream pembangunan berkelanjutan di bidang energi di Indonesia yang sudah lama dimanjakan oleh penggunaan bahan bakar fosil (BBF), utamanya adalah minyak yang disubsidi bukanlah urusan yang mudah. Apalagi secara nasional indonesia tidak memiliki undang-undang energi yang menyeluruh. Kebijakan Umum Bidang Energi (KUBE) yang menekankan perlunya penggunaan berbagai macam sumber energi tidak memiliki status hukum yang kuat sehingga rencana-rencana jangka panjang mengenai penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi tidak pernah diimplementasikan dengan peraturan yang jelas.
Ketergantungan pada BBF harus segera berangsur-angsur dikurangi dengan program yang jelas dan CDM dapat dijadikan sebagai salah satu momentum untuk mendorong proses pengembangan ke arah tersebut. Dengan kata lain, sambil mengurangi ketergantungan terhadap BBF yang mengunakan dana publik, secara berangsur-angsur pengembangan energi terbarukan dapat disubsidi melalui mekanisme pasar yang dapat dipertanggunjawabkan kepada publik. Dengan demikian, penggunaan energi yang berkelanjutan ini dapat bersaing secara sehat dengan BBF.
Salah satu tujuan mengimplementasikan proyek CDM di bidang energi adalah menurunkan emisi pada sumbernya. Penurunan akan benar-benar terjadi apabila investasi proyek-proyek energi menggunakan teknologi yang rendah emisi sehingga akan terdapat perbedaan yang jelas dan dapat diukur antara emisi sesudah dan sebelum adanya proyek. Perbedaan inilah yang kemudian akan dijual oleh pihak tuan rumah proyek sebagai CER (Certified Emission Reduction) kepada pihak yang menginvestasikan dananya. Tujuan lain adalah melakukan modernisasi teknologi di sekitar teknologi, sehingga mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pihak tuan rumah untuk menentukan pilihan teknologi yang dikehendaki. Sehubungan dengan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Dari hasil National Strategy Study (NSS) tentang CDM di sektor energi yang dilakukan pemenrintah Indonesia atas dukungan pemerintah Jerman diketahui bahwa proyek energi yang sebenarnya siap menghasilkan CER. Sebab sebelum kegiatan CDM diterapkan jenis-jenis proyek tersebut sudah menurunkan emisi, sehingga jika dijadikan proyek CDM akan memberikan keuntungan finansial yang tinggi dan beresiko rendah (no regret option). Disamping itu masih ada beberapa proyek yang diidentifikasi memiliki potensi yang besar untuk dijadikan proyek CDM sektor energi.
Emisi baseline dalam proyek CDM sektor energi untuk tabel tersebut dihitung berdasarkan skenario emisi dari batubara. Dengan biaya penurunan emisi sebesar itu, pengembang proyek sudah dapat memperkirakan keuntungan-keuntungan yang akan mereka peroleh.
Untuk itu diperlukan kebijakan nasional yang kuat dan konsisten dalam mengimplementasikan kebijakan pengembangan energi terbarukan, suatu kebijakan yang melakukan pendekatan masalah energi dari sisi penawaran (supply side). Pengusaha dan pemerintah harus dapat menawarkan enegi lebih banyak dengan biaya investasi yang makin terjangkau.
Terdapat beberapa proyek energi terbarukan di Indonesia yang berskala kecil, menengah dan besar dari segi kemampuan menurunkan emisi dari studi NSS. Kemampuan menurunkan emisi tidak berkorelasi dengan ukuran atau skala proyek tetapi sangan ditentukan oleh jenis dan cara mengelola proyek.
Dari beberapa item tersebut terlihat bahwa beberapa proyek CDM yang sama tetapi berbeda struktur akan memiliki kemampuan menurunkan emisi yang berbeda pula. Yang dimaksud dengan struktur disini tidak semata mata menyangkut kondisi fisik atau ukuran proyek, tetapi juga berkaitan dengan struktur kelembagaan dan kerangka peraturan setempat yang merupakan kemudahaan atau kesulitan dalam mengimplementasikan proyek. Dengan kata lain, sangat penting bagi pengembang untuk merancang proyek dengan seksama agar dengan input yang sekecil kecilnya dapat dihasilkan output yang sebesar besarnya.

PENANAMAN TANAMAN PAKU

PENANAMAN TANAMAN PAKU 



Spora paku berfungsi sebagai alat persebaran (dispersi), mirip dengan biji. Perlu media semai yang cocok agar spora tumbuh menjadi tanaman baru.

SALAH SATU CIRI KHAS TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHTA) ADALAH TERDAPAT SPORA yang terletak di dalam kotak spora (sporogonium). Spora inilah yang menjadi organ untuk perbanyakan tanaman paku. Berikut cara yang ditempuh Arief, petani tanaman bias di daerah Ciapus, Bogor, Jawa Barat, untuk menyemai spora menjadi tanaman paku

MENYIAPKAN MEDIA
Untuk menyemai spora paku digunakan media tanam berupa cacahan akar pakis. Arief menyarankan sebaiknya menggunakan akar pakis tua. Akar pakis itu direbus atau dikukus kira-kira 10-12 jam. Tujuannya, untuk mematikan bakteri maupun jamur. Selanjutnya, media yang sudah matang itu diletakkan ke dalam wadah plastik yang dilubangi. "Biasanya pakai besek," ujar Arief. Sebelum diisi media, besek itu dilapisi plastik terlebih dahulu.

TABURKAN SPORA
Setelah akar pakis dimasukkan dalam besek, lalu disiram air dan ditiriskan. Bila air sudah this, spora ditaburkan ke media. Caranya, bagian berwarna cokelat yang ada di permukaan bawah daun digosok dengan pinset atau ranting berujung runcing. Spora akan berjatuhan di media semai.

Usahakan spora jatuh merata di permukaan akar pakis. Biasanya, perlu 4-5 besek untuk menaburkan spora dari satu daun. Kemudian besek dibungkus plastik putih agar cahaya matahari dapat menembus masuk. Selama proses perkecambahan, cahaya perlu, tapi tidak langsung. "Sinarnya perlu disaring beberapa kali," ujar Arief. la lantas menggantung plastik-plastik berisi besek spora itu di bawah rak-rak tanaman. Sehingga cahaya matahari pun tersaring oleh paranet, rak berisi pot tanaman, dan plastik pembungkus besek semaian.

PISAHKAN BIBIT MUDA
Pemisahan bibit butuh beberapa kali. Sebulan sesudah spora ditaburkan, biasanya akan tumbuh bibit berukuran sangat kecil. Ambit bibit satu per satu dengan pinset, lalu ditata di media yang baru.

Selanjutnya sekitar tiga bulan, bibit dipisahkan lagi. Pertumbuhan antara bibit yang satu dengan yang lain bisa tidak sama. Bibit yang tumbuh cepat akan menutupi yang lain sehingga menghambat pertumbuhannya. Karenanya, perlu dilakukan pemisahan lanjutan. Bibit yang masih kecil diambil, ditanam di media baru. Usai pemisahan, besek digantung di bawah rak tanaman diambil dari wadah persemaian. Tinggi tanaman sekitar 5-10 cm. Arief menggunakan gelas beka5 air mineral sebagai wadah pembesaran bibit. Caranya, ambit bibit satu persatu lalu ditanam di gelas berisi cacahan pakis. Kali ini akar pakis untuk media tanam tidak perlu direbus. Lalu gelas digantungkan di rak bambu. Bila sudah cukup besar, bibit ini bisa ditanam di pot.

Satu besek semaian Spora bisa menghasilkan kira-kira sepuluh besek berisi bibit paku muda. Lalu bibit paku muda itu masih bisa dipisahkan lagi beberapa kali. Begitu seterusnya, hingga hasilnya bisa mencapai ribuan tanaman. Agar penyemaian berhasil, kelembapan perlu dijaga.

Anda pun bisa mencobanya.

PROSES PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Mewujudkan Pembangunan Indonesia Yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menjadi salah satu isu penting dalam kebijakan pemerintah akhir – akhir ini. Definisi pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang tidak ada henti-hentinya dengan tingkat hidup generasi yang akan datang tidak boleh lebih buruk atau bahkan lebih baik dari generasi saat ini (Suparmoko 2000 : 13). Menurunnya kualitas lingkungan, merebaknya bencana, serta makin tingginya kepadatan penduduk menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dalam menentukan rencana pembangunan di masa kini dan mendatang.  Pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan mutlak diperlukan untuk mengantisipasi penurunan cadangan sumber daya alam di masa mendatang.
Masih segar dalam ingatan kita akan bencana alam yang datang silih berganti awal tahun ini. Dimulai dari bencana banjir yang melanda Jakarta, banjir bandang yang melumpuhkan jalur transportasi darat di pantura Jateng, musibah gunung meletus Sinabung dan Kelud, bencana tanah longsor di Jawa Barat sampai yang terbaru kabut asap yang menerpa Riau dan sekitarnya. Musibah gunung Sinabung dan Kelud memang bisa dianggap murni faktor alam, namun bencana banjir dan kabut asap yang terjadi tidak bisa lepas karena faktor pembangunan yang tidak memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan yang baik. Kerugian yang terjadi akibat bencana cukup berdampak signifikan bagi perekonomian riil masyarakat sehari-hari. Data resmi kerugian bencana yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerusakan akibat banjir di berbagai daerah di Indonesia mencapai Rp14,75 triliun. Kerusakan terbesar terjadi akibat banjir di Jalur Pantai Utara (Pantura). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan kerugian dan kerusakan banjir Jakarta sebesar Rp5 triliun, kemudian kerusakan banjir dan longsor di 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah sebesar Rp2,01 triliun. Kerugian dan kerusakan banjir bandang di Sulut sebesar Rp1,74 triliun, kerugian dan kerusakan banjir di Pantura Jawa (dari Banten-Jabar-Jateng dan Jatim) Rp6 triliun seperti yang dirilis dalam situs Sekretaris Kabinet. Sedangkan untuk penanganan pascabencana banjir dan longsor di 16 kabupaten/kota di Jateng membutuhkan dana sebesar Rp3,59 triliun. Lalu penanganan pascabencana banjir bandang di Sulut membutuhkan Rp1,03 triliun.Padahal, dana cadangan penanggulangan bencana per tahun hanya tersedia Rp3 triliun. Dengan rincian, untuk darurat Rp1,5 triliun dan pascabencana Rp1,5 triliun guna penanganan bencana di seluruh Indonesia.
Sedangkan kerugian ekonomi yang timbul akibat aksi pembalakan liar dan musibah kabut asap pun tidak kalah besarnya jika dibandingkan dengan kerugian banjir bandang. Dalam kurun waktu 5 tahun dari 2007-2012, kerugian Indonesia akibat pembalakan liar dan buruknya manajemen industri kehutanan mencapai sekitar 7 miliar dollar AS. Sepanjang 2012, negara hanya menerima sekitar 300 juta dollar AS dari royalti kayu serta dana reboisasi. Jumlah itu tidak sepadan dengan besarnya kerugian yang dialami.. Lebih khusus lagi kerugian langsung yang timbul akibat kabut asap adalah gangguan penerbangan. Asosiasi maskapai Indonesia National Air Carriers Association memprediksi kerugian sedikitnya Rp15 miliar akibat pembatalan dan penundaan sejumlah jadwal penerbangan di bandara Sultan Syarif Qasim II, Pekanbaru, Riau. Data-data tersebut diatas menunjukkan bahwa kerugian akibat kesalahan pengelolaan lingkungan hidup berdampak signifikan bagi sektor riil masyarakat dan ekonomi negara secara umumnya.
Pentingnya Sumber Daya Alam dan Lingkungan Bagi Indonesia
Kekayaan  alam  merupakan  kumpulan  sumber  daya  yang berpotensi besar, yakni sumber daya terbarukan yang dapat dikelola untuk menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan, sedangkan  sumber  daya  tak-terbarukan  disalurkan  untuk menghasilkan modal SDM dan modal yang diproduksi. Karena itu, cara pengubahan modal alam menjadi bentuk modal lain itu penting bagi strategi pembangunan Indonesia.
Kebijakan Penghambat Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan rencana dan kebijakan yang bervisi maju dan bersifat jangka panjang. Hal ini memerlukan konsistensi dan keberanian dalam mengimplementasikannya di lapangan. Sayangnya ada beberapa kebijakan yang berpotensi menghambat pembangunan yang berkelanjutan seperti :
a)      Terlalu mengejar investasi masuk ke daerah tanpa memperhitungkan kerusakan lingkungan jangka panjang
b)      Mengabaikan pengembangan transportasi publik yang murah dan nyaman namun mengijinkan pengembangan mobil murah
c)      Tidak melakukan internalisasi biaya kerusakan lingkungan kedalam perencanaan pembangunan
d)      Rencana dan implementasi pembangunan kurang memperhatikan faktor perubahan iklim yang berdampak kepada ketahanan pangan dan kualitas sumber daya alam jangka panjang
e)      Lemahnya penegakan hukum untuk kasus perusakan lingkungan.

Solusi untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Kompleksnya masalah yang dihadapi dalam perencanaan pembangunan sebaiknya disikapi oleh pemerintah dengan menyiapkan rencana pembangunan yang berkelanjutan dan lebih berorientasi pada jangka panjang. Pemerintah seharusnya mempertimbangkan dengan cermat antara investasi yang masuk dengan resiko lingkungan jangka panjang yang harus ditanggung. Rusaknya infrastruktur jalan dan sanitasi akibat banjir menjadi biaya yang harus dibayar mahal oleh pemerintah dan warga masyarakat. Terkait upaya penghematan sumber daya alam khususnya bahan bakar sudah selayaknya transportasi publik yang bersifat massal seperti kereta api dibangun secara progresif, bukan malah memboroskan energi dengan kebijakan mobil murah walaupun dilabeli Low Cost Green Car. Internalisasi biaya kerusakan lingkungan juga sebaiknya dimasukkan dalam dokumen perencanaan seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang digunakan sebagai acuan sehingga dampak positif dan negatif yang timbul sebagai akibat dari pengembangan wilayah dapat diantisipasi dengan baik. Insentif untuk pihak-pihak yang berkontribusi positif terhadap pelestarian sumber daya alam perlu ditingkatkan seperti pengurangan pajak untuk petani produktif dan insentif pascapanen. Langkah terpenting dari semua kebijakan ini adalah penegakan hukum bagi para pelaku perusakan lingkungan sesuai dengan Undang – undang nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup sehingga masyarakat tidak lagi ikut menanggung derita bencana akibat perusakan lingkungan.

PROSES BUDIDAYA KELAPA SAWIT



Berawal dari share link mengenai seminar sawit yang diselenggarakan oleh jurusan teknik pertanian dan biosystem ugm di wall facebook, ada teman yang menanyakan terkait tema dari seminar, adapun tema yang diangkat pada seminar kali ini adalah “Penerapan Teknologi Inovatif dalam Industri Kelapa Sawit Ramah Lingkungan”, dan pertanyaan yang dilontarkan adalah apa sih teknologi ramahlingkungan yang di tawarkan?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin saya bukan orang yang berkompeten, namun ada baiknya ikut mengumpulkan informasi mengenai apa sih perkebunan kelapa sawit, plus minusnya, dan bagaimana solusi untuk permasalahan ini.
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.
1. Sejarah Perkebunan kelapa sawit di Indoensia 
Beberapa sejarah perkebuan kelapa sawit dapat di baca di artikel internet [1] & [2], berikut ini resume singkat sebagai pemahaman awal.
1848 – Kelapa sawit pertama kali dikenalkan oleh belanda pada masa penjajahan.
1870 – Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara.
1911 – Kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt.
1966 –  Perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
2006 – Program Revitalisasi Perkebunan, dimana kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang masuk didalam program revitalisasi tersebut. Perkembangan kelapa sawit yang konsisten dan berkelanjutan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit nomor satu di dunia[2].
2. Potensi Pengembangan Kelapa Sawit
Mulai tahun 2006 tersebut pemerintah mulai fokus untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan penerapan teknologi serta optimasi proses pasca panen.  Sejak tahun 2006  produksi minyak sawit Indonesia telah melampaui produksi minyak sawit Malaysia. Secara bersama produksi minyak sawit Indonesia dan Malaysia pada tahun 2008 menguasai 85,8% produksi minyak sawit dunia atau sebesar 42.904 ribu ton [3].
Badrun [3] menyatakan bahwa produktivitas minyak kelapa sawit sekitar 3,8 ton/ha (2008) setara dengan 9,3 kali dan 5,6 kali lebih tinggi  dibanding produktivitas minyak kedelai, rapeseed, dan bunga matahari. Kelapa sawit adalah tanaman tahunan  yang produktivitasnya mencapai 25 tahun, sedangkan minyak nabati lainnya adalah budidaya tanaman semusim yang pengolahan tanahnya dilakukan setiap musim tanam. Dengan demikian budidaya kelapa sawit lebih hemat energi dan memerlukan lahan lebih sedikit untuk mencapai jumlah produksi yang sama dibanding minyak nabati lainnya.
3. Karakteristik Perkebunan Kelapa Sawit
Kelapa sawit  memiliki akar serabut yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dan respirasi tanaman serta sebagai penyangga berdirinya tanaman. Lubis et al.[4] menyatakan bahwa kelapa sawit dewasa memiliki 8000-10000 akar primer 15-20 meter dari dasar batang dengan diameter 4-10 mm. Sebagian besar tumbuh medatar sekitar 20-60 cm di bawah permukaan tanah. Batang kelapa sawit tidak memiliki kambium tajuk dan tidak bercabang. Batang kelapa sawit berfungsi sebagai penyangga tajuk dan sebagai jalan pengangkutan air dan hara (zat makan). Pertumbuhan kelapa sawit tidak terbatas, tapi menurut pertimbangan ekonomisnya hanya sampai umur 25 tahun dengan ketinggian 10-11 m.
Kelapa sawit merupakan jenis tanaman yang banyak membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Adanya perubahan penggunaan lahan dari hutan alami ke sistem tanaman monokultur seperti perkebunan kelapa sawit akan merubah sistem dan tatanan neraca air yang ada di wilayah tersebut. Karena mekanisme tanamannya yang monokultur, baik langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap neraca air lahan dan ketersediaan air di wilayah tersebut [5]. akibat dari alih guna lahan ini secara tidak langsung memicu krisis air dilingkungan sekitar perkebunan sererti diberitakan di bengkulu press [6].
Selain faktor alam, faktor sosial dan kemasyarakatan juga menjadi bagian yang sensitif dalam menjamin keberlanjutan perkebunan kelapa sawit, seperti yang kita ketahui saat ini, banyak perusahaan asing dan swasta yang berperan menjalankan bisnis ini dan tentu saja masyarakat sekitar juga harus diperhatikan, perihal kesejahteraan serta peluang berbagi hasil.
4. Perkebunan Kelapa sawit yang ramah lingkungan
Perkebunan sawit yang ramah lingkungan dicontohkan di Desa Dosan Kecamatan Pusako, Kabupeten Siak, Riau [7]. beberapa poin penting dalam perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan antara lain:
a. Pemanfaatan lahan non-produktif, memanfaatkan lahan ahan eks tambang dan lahan non-pertanian dan non-hutan.
dari catatan [7] kelompok petani yang berjumlah 201 orang itu bisa tetap memperoleh kelapa sawit sekitar 800 ton hingga 1000 ton per bulan.
b. Tidak lagi menggunakan herbisida selama proses produksi, untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang akan mengurangi kesuburan tanah dalam jangka panjang serta dampak terhadap pencemaran lingkungan
Kelompok petani mandiri, dengan kesadaran peningkatan ekonomi masyarakat harus sejalan dengan perlindungan hutan.
c. Adanya sertifikasi terkait dengan perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan dari Indonesian Sustainable Palm Oil (ISCO) [8].
d. Pengembangan Teknologi kelapa sawit ramah lingkungan, beberapa teknologi yang diaplikasikan untuk mendukung keberpihakan kepada lingkungan antara lain seperti yang di kemukakan oleh Aspandi [8] pada pengelolaan limbah.
Perusahaan menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur ulang (recycle), pengambilan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara berkelanjutan menuju produksi bersih [9](Casson, A., 2003 : 24).
Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perkebunan kelapa sawit dengan sistem flatbed [10](Sitorus. 2007: 13-21) yaitu dengan cara :
Limbah cair pabrik kelapa sawit dapat digunakan sebagai pupuk, Metode aplikasi limbah cair yang umum digunakan adalah sistem flatbed, yaitu dengan mengalirkan limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi dan selanjutnya ke parit primer dan sekunder .
Pembangunan instalasi aplikasi limbah cair membutuhkan biaya yang relatif mahal. Namun investasi ini diikuti dengan peningkatan produksi TBS dan penghematan biaya pupuk sehingga penerimaan juga meningkat. Aplikasi limbah cair 12,6 mm ECH/ha/bulan dapat menghemat biaya pemupukan hingga 46%/ha. Di samping itu, aplikasi limbah cair juga akan mengurangi biaya pengolahan limbah.
Limbah cair pabrik kelapa sawit telah banyak digunakan di perkebunan kelapa sawit baik perkebunan negara maupun perkebunan swasta. Penggunaan limbah cair mampu meningkatkan produksi dan limbah cair tidak menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap kualitas air tanah[10]
Perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan, karena perkebunan menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dan melepaskan lebih banyak oksigen (O2), yang mana ini menguntungkan bagi lingkungan.
Kesimpulan
Dari uraian diatas, perkebunan kelapa sawit menjanjikan sebagai areal bisnis agroindustri dengan memanfaatkan lahan non-produktif. Penerapan teknologi sepadan diperlukan guna meningkatkan efisiensi dan menjamin peningkatan kualitas serta meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa teknologi yang berpotensi untuk ditingkatkan diantaranya:
Lingkup produksi dengan penerapan mekanisasi pertanian, optimasi penggunaan air, pupuk organik, integrated pest management (IPM),
Lingkup pasca panen dengan optimasi pengolahan produk, zero waste, pengolahan dan pengelolaan limbah terpadu serta prinsip 4R .
Lingkup manajemen, penerapan life cycle assessment guna menelaah kerterkaitan dan keberimbangan antara produk yang dihasilkan dengan dampak lingkungan dari proses produksi.
Tentu saja kedepan inovasi teknologi baru menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjawab tantangan kebutuhan masyarakat, bagaimana menghasilkan output yang berkualiatas, proses prouduksi yang ramah lingkungan serta low input.

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN



Ramah lingkungan pada dasarnya adalah penerapan konsep “zero waste”, pada pelaksanaanya industri ramah lingkungan diharapkan dalam proses industri melakukan strategi mencegah, mengurangi dan menghilangkan terbentuknya limbah sebagai bahan pencemar lingkungan. Hal tersebut dapat berjalan bila dalam aktivitasnya telah dirancang mulai dari bahan baku, teknologi proses sampai akhir kegiatan adalah ramah lingkungan. Untuk mendukung terlaksananya strategi tersebut diperlukan suatu perubahan yang mendasar dalam hal komitmen serta perilaku pimpinan dan karyawan, penyediaan sarana dan prasarana penunjang dan peningkatan kompetensi SDM.

Quote:
Untuk mencapai kondisi yang ramah lingkungan dalam suatu industry dapat diterapkan 6 (enam) prinsip dasar yaitu Refine, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve Energy. Model industri yang menerapkan 6 prinsip tersebut dapat berupa nir limbah (zero waste), produksi bersih (cleaner production), produktivitas hijau (green productivity) atau perusahaan hijau (greencompany). Model-model tersebut berupaya untuk meningkatkan produktivitas, menjaga keberlanjutan produksi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja.
Quote:Refine
adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yangada saat ini.
Quote:Reduce
adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan bahan dengan optimalisasi proses atau operasional menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan. Contoh: mengganti keran atau pipa bocor, memasang alat penangkap ceceran/lelehan.
Quote:Reuse
adalah pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah pada proses yang berbeda.
Quote:Recycle
adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau sumberdaya untuk proses yang sama.
Quote:Recovery
adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian material penting dari aliran limbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses atau dimanfaatkan untuk proses atau keperluan lain.
Quote:Retrieve Energy
adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan sebagai bahan bakar atau dalam arti yang luas adalah penghematan energi dalam proses produksi.
Quote:Teknologi Ramah Lingkungan di Indonesia
Quote:Quote:Biogas

Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Disamping itu juga sangat mungkin menyatukan saluran pembuangan di kamar mandi atau WC ke dalam sistem Biogas.
Di daerah yang banyak industri pemrosesan makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya kedalam system Biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah industri tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen. Jenis bahan organik yang diproses sangat mempengaruhi produktifitas sistem biogas disamping parameter-parameter lain seperti temperatur digester, pH, tekanan dan kelembaban udara.
Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk menjadi bahan masukan sistem Biogas adalah dengan mengetahui perbandingan Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N.
Quote:Quote:Biopori

Biopori atau yang biasa disebut dengan Teknologi Lubang Resapan Biopori merupakan metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, selain dengan sumur resapan. Pemanfaatan Biopori ini akan membuat keseimbangan alam terjaga, sampah organik yang sering menimbulkan bau tak sedap dapat tertangani, disamping itu juga dapat menyimpan air untuk musim kemarau. Selain itu kelebihan dari Biopori ini adalah memperkaya kandungan air hujan, karena setelah diresapkan kedalam tanah lewat Biopori yang mengandung lumpur dan bakteri, air akan melarutkan dan mengandung mineral mineral yang diperlukan oleh kehidupan. Adapun tujuan (LRB) ini adalah agar air masuk sebanyak mungkin kedalam tanah.Kelebihan LRB lainnya adalah selain sederhana, alat ini sangat mudah digunakan oleh kaum perempuan.
Quote:
Selain itu 10 manfaat dari LRB ini antara lain adalah memelihara cacing tanah; mencegah terjadinya keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah; menghambat intrusi air laut; mengubah sampah organik menjadi kompos; meningkatkan kesuburan tanah; menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah; mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti Demam Berdarah, Malaria, Kaki Gajah, (mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan); mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan); serta mengurangi banjir, longsor dan kekeringan.

Quote:Quote:Biofuel

Energi alternatif biofuel yang dapat diperbarui dapat memperkuat ketersediaan bahan bakar. Karenanya untuk mengembangkan bahan bakar tipe ini perlu kerja sama yang harmonis dari semua pihak, termasuk pemerintah, industri otomotif dan swasta.
Ada dua macam jenis biofuel yang bisa dikembangkan yaitu, etanol dan biodiesel. Etanol berasal dari alkohol yang strukturnya sama dengan bir atau minuman anggur.
Quote:
Etanol
Untuk membuat alkohol dilakukan melalui proses fermentasi dari bahan baku tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti ketela pohon. Etanol dipergunakan untuk menggerakkan mesin berbahan bakar bensin.Khusus untuk mesin diesel, bias mempergunakan bahan bakar jenis biodiesel.
Diproduksi dari dari senyawa kimia bernama alkil ester yang bisa diperoleh dari lemak nabati. Bahan ester ini memiliki komposisi yang sama dengan bahan bakar diesel solar, bahkan lebih baik nilai C-etananya dibandingkan solar. Sebagai bahan bakar cair, biodiesel sangat mudah digunakan dan dapat langsung dimasukkan ke dalam mesin diesel tanpa perlu memodifikasi mesin. Selain itu, dapat dicampur dengan solar untuk menghasilkan campuran biodiesel yang memiliki C-etana lebih tinggi.
Quote:
Biodieselpun sudah terbukti ramah lingkungan karena tidak mengandung sulfur. Menggunakan biodiesel dapat menjadi solusi bagi Negara Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada impor
bahan bakar solar sebesar 39,7%.
Quote:Quote:Biopulping

Fenomena alam sering menjadi inspirasi bagi peneliti untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan. Biopulping adalah salah satunya yang meniru proses mikroorganisme pada proses pelapukan untuk digunakan dalam tingkat industri. Alam sering memberi ide cemerlang bagi hidup manusia dari proses pelapukan kayu, ranting, daun atau lainnya. Saat bahan-bahan itu melebur, terjadi pembusukan yang membuatnya hancur bersama alam. Tak ada sampah atau limbah. Bila ditelaah lebih detail, proses tersebut dimotori oleh mikroorganisme. Mikroorganisma yang terdiri atas sejumlah mikroba membantu proses pelapukan sehingga sampah alam itu terurai, kembali menjadi tanah berupa humus.
Quote:
Pelapukan kayu
Hasil kerja mikroorganisma yang sempurna tak menghasilkan polusi tersebut memberi inspirasi pada para ilmuwan kita untuk memanfaatkannya dalam sektor industri. Industri kertas dan pulp terkenal dengan limbahnya yang sulit diatasi. Limbah ini berasal dari bahan kimia seperti soda api, sulfit dan garam sulfida dalam proses penghilangan kandungan lignin. Bahan kimia inilah yang dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan.

Proses penggunaan sulfur mencemari udara dan sudah dilarang di sejumlah negara maju seperti Jerman. Pengolahan pulp yang ideal adalah biopulping, yakni mengolah pulp dengan menggunakan bantuan mikroba. Manfaat
biopulping yang menonjol adalah penghematan energi dan pengurangan pemakaian bahan kimia. Proses pembuatan bubur kayu alias pulp dan kertas biasa dilakukan dengan memasak serpihan kayu, jerami atau ampas tebu. Semuanya menggunakan bahan kimia. Tujuan proses ini untuk memisahkan komponen lignin.
Dalam biopulping, bahan-bahan kimia tadi digantikan oleh sejenis mikroba yang bias mengeluarkan enzim dan mendegradasi lignin. Mikroba ini adalah golongan jamur atau fungi pelapuk kayu yang banyak dijumpai di alam bebas. Bahan pemutih kertas yang selama ini menggunakan bahan kimia seperti klorit dan hidrogen peroksida dapat digantikan dengan enzim-enzim yang dikeluarkan oleh fungi pelapuk. Beberapa enzim yang sangat dikenal untuk menguraikan lignin adalah manganese peroksidase, laccase dan lignin peroksidase.
Quote:Quote:Sepeda

Sekarang dikembangkan kelompok-kelompok masyarakat yang
mengusung ide penggunaan sepeda sebagai alternatif alat transportasi yang ramah lingkungan seperti gerakan Bike-to-Work (B2W), Bike To School, dan Bike To Campus. Hal itu juga sudah didukung oleh pemerintah dengan beberapa langkah, yaitu dengan membuat jalur khusus sepeda di beberapa daerah. Sepeda dapat digunakan dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam dan daya jelajah sekitar 1-5 kilometer dalam keseharian.

Quote:Quote:Sepeda Listrik

Alternatif lain dari sepeda manual adalah sepeda yang
digerakkan dengan tenaga listrik baterai yang dapat diisi ulang. Di samping lebih hemat biaya, sepeda ini juga tidak menimbulkan kebisingan dalam penggunaannya dibandingkan sepeda motor. Kecepatan berkendaraan maksimum jenis sepeda ini adalah sekitar 40-60 km/jam dengan daya jelajah hingga 60 km.

Quote:Quote:Kendaraan Hybrid

adalah kendaraan yang dikembangkan dari bahan
yang ultra-ringan tapi sangat kuat seperti komposit. Sumber tenaga kendaraan jenis ini umumnya merupakan campuran antara bahan bakar minyak dan listrik yang dibangkitkan dari putaran mesin kendaraan melalui teknologi rechargeable energy storage system (RESS). Kendaraan jenis ini diklaim sebagai memiliki tingkat polusi dan penggunaan bahan bakar yang rendah.

Quote:Quote:Kendaraan Hypercar

Kendaraan jenis ini memiliki fitur konstruksi yang
sangat ringan, desain yang aerodinamis, penggerak berbahan baker hybrid dan beban aksesoris yang minimal.

Prinsip dasar penerapan teknologi ramah lingkungan adalah strategi mencegah, mengurangi dan menghilangkan terbentuknya limbah sebagai bahan pencemar lingkungan. Beberapa model industry seperti; nir limbah (zero waste), produksi bersih (cleaner production), produktivitas hijau (green productivity) atau perusahaan hijau (green company) menerapkan 6 (enam) prinsip dasar teknologi ramah lingkungan yaitu
Refine, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery dan Retrieve Energy berupaya untuk meningkatkan produktivitas, menjaga keberlanjutan produksi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan dan kesehatan serta keselamatan pekerja.
Quote:
Manfaat lain penerapan teknologi ramah lingkungan adalah diperoleh keuntungan secara ekonomis, misal biaya mencegah terbentuk limbah lebih ringan dibandingkan beban pengolahan limbah. Di Indonesia sebenarnya banyak contoh penerapan teknologi ramah lingkungan tetapi belum luas, sehingga pencemaran lingkungan masih lebih dominant beredar.

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

Teknologi Ramah Lingkungan Terbaru

Kondisi bumi yang terus menurun dari tahun ke tahun serta isu tentang pemanasan global santer dibicarakan akhir-akhir ini. Seperti yang kita ketahui dan rasakan, alam di sekitar kitapun “memberikan sinyal” bahwa telah terjadi kerusakan serius dan jika tidak ditanggulangi dengan segera akan membahayakan masa depan makhluk hidup di dunia ini. Cuaca yang kian memanas, naiknya permukaan air laut diatas ambang normal adalah contoh nyata efek dari pemanasan global. Dalam beberapa kliping maupun artikel teknologi ramah lingkungan terbaru, diungkapkan bahwa aktifitas pabrik dengan berbagai teknologi mesin serta banyaknya kendaraan bermotor di sebut-sebut sebagai penyumbang emisi terbesar di dunia.
Artikel Teknologi Ramah Lingkungan Terbaru

Kondisi yang dilematis dirasakan oleh perusahaan-perusahaan di bidang teknologi mesin, baik itu mesin produksi di pabrik, otomotif ataupun mesin-mesin lainnya. Di satu sisi mereka harus memaksimalkan pendapatan dengan menekan biaya produksi sekecil mungkin, namun di sisi lain mereka juga dituntut untuk mengembangkan / menggunakan teknologi terbaru yang ramah akan lingkungan. Sementara seperti yang kita ketahui bersama dari berbagai referensi baik itu bersumber dari artikel teknologi maupun media masa, bahwa biaya untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan membutuhkan investasi yang sangat mahal.

Berikut ini adalah contoh pengaplikasian teknologi ramah lingkungan :

1. Pembangkit listrik tenaga surya / sinar matahari (nanosolar).

2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (Enhanced Geolhermal System / EGS).

3. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

4. Mobil bertenaga listrik.
Setidaknya ada tiga jenis model energi ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk menjalankan mesin mobil, yakni :
    - perpaduan antara motor listrik dan mesin bensin (hybrid)
    - energi listrik yang berasal dari tenaga surya atau sinar matahari (nanosolar)
    - energi listrik melalui alat pengisian ulang atau baterai, seperti pada perangkat ponsel (charger)

Teknologi yang humanis atau yang biasa kita sebut sebagai teknologi ramah lingkungan, dapat diartikan sebagai semua hal yang berhubungan dengan perangkat teknologi untuk tujuan tertentu dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Sebelumnya orang hanya berfikir instan, bagaimana cara untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan efek panjang dari semua aktifitasnya, hingga alam memberikan peringatan dan akhirnya kesadaran itu muncul. Berapa nilai oksigen yang kita hirup? Atau seberapa besar artinya kelestarian harimau sumatera, orangutan di kalimantan serta pinguin yang hidup di kutub sana? Jika kita mau bicara jujur, semua itu tak ternilai harganya. Sudah saatnya kita duduk bersama dan merubah visi demi masa depan anak cucu kita.

Lantas apa yang bisa kita sumbangkan dalam rangka ikut melestarikan lingkungan? Di kehidupan sehari-hari banyak hal bisa kita lakukan, mulailah dari hal-hal kecil. Mengumpulkan sampah organik / non organik di sekitar kita kemudian kita pisahkan untuk di daur ulang kembali. Menggunakan listrik seperlunya saja serta mengontrol pemakaian air. Atau jika anda ingin menggunakan mesin pengawet makanan dirumah dengan teknologi yang ramah lingkungan, pilihlah kulkas pendingin tanpa freon. Banyak artikel maupun referensi & informasi yang mengunkapkan bahwa zat ini sangat berpotensi merusak lapisan ozon. Itulah beberapa kiat untuk kita berpartisipasi mengurangi pemanasan global, dan selanjutnya pilihan ada ditangan kita.

PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP


Pengertian Lingkungan Hidup

PERUBAHAN IKLIM


Pengertian Iklim dan Perubahan Iklim
Pada umumnya orang sering menyatakan kondisi iklim sama saja dengan kondisi cuaca, padahal kedua istilah tersebut adalah suatu kondisi yang tidak sama. Beberapa definisi cuaca adalah :
  • Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan, perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena (World Climate Conference, 1979).
  • Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu yang pendek (Glen T. Trewartha, 1980).
  • Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun) (Gibbs, 1987).
Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.
Sedangkan iklim didefinisikan sebagai berikut :
  • Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
  • Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
  • Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).
Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi.
Adapun definisi perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang. LAPAN (2002) mendefinisikan perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu. Sedangkan istilah perubahan iklim skala global adalah perubahan iklim dengan acuan wilayah bumi secara keseluruhan. IPCC (2001) menyatakan bahwa perubahan iklim merujuk pada variasi rata-rata kondisi iklim suatu tempat atau pada variabilitasnya yang nyata secara statistik untuk jangka waktu yang panjang (biasanya dekade atau lebih). Selain itu juga diperjelas bahwa perubahan iklim mungkin karena proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.
Istilah perubahan iklim sering digunakan secara tertukar dengan istilah ’pemanasan global’, padahal fenomena pemanasan global hanya merupakan bagian dari perubahan iklim, karena parameter iklim tidak hanya temperatur saja, melainkan ada parameter lain yang terkait seperti presipitasi, kondisi awan, angin, maupun radiasi matahari. Pemanasan global merupakan peningkatan rata-rata temperatur atmosfer yang dekat dengan permukaan bumi dan di troposfer, yang dapat berkontribusi pada perubahan pola iklim global. Pemanasan global terjadi sebagai akibat meningkatnya jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas yaitu sinar infra merah yang dipancarkan oleh bumi menjadikan perubahan iklim global (Budianto, 2000).
Meskipun pemanasan global hanya merupakan 1 bagian dalam fenomena perubahan iklim, namun pemanasan global menjadi hal yang penting untuk dikaji. Hal tersebut karena perubahan temperatur akan memperikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas manusia. Perubahan temperatur bumi dapat mengubah kondisi lingkungan yang pada tahap selanjutkan akan berdampak pada tempat dimana kita dapat hidup, apa tumbuhan yang kita makan dapat tumbuh, bagaimana dan dimana kita dapat menanam bahan makanan, dan organisme apa yang dapat mengancam. Ini artinya bahwa pemanasan global akan mengancam kehidupan manusia secara menyeluruh.
Studi perubahan iklim melibatkan analisis iklim masa lalu, kondisi iklim saat ini, dan estimasi kemungkinan iklim di masa yang akan datang (beberapa dekade atau abad ke depan). Hal ini tidak terlepas juga dari interaksi dinamis antara sejumlah komponen sistem iklim seperti atmosfer, hidrofer (terutama lautan dan sungai), kriosfer, terestrial dan biosfer, dan pedosfer. Dengan demikian, dalam studi-studi mengenai perubahan iklim dibutuhkan penilaian yang terintegrasi terhadap sistem iklim atau sistem bumi.
PERUBAHAN IKLIM (GLOBAL CLIMATE CHANGE)
Fenomena pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim berdampak terjadinya perubahan sosial atau kependudukan dan budaya. Berbagai kajian sosial menemukan bahwa pola hubungan sosial berkaitan sangat erat dengan pola iklim. Hasil kajian IPCC (2007) menunjukkan bahwa sejak tahun 1850 tercatat adanya 12 tahun terpanas berdasarkan data temperatur permukaan global. Sebelas dari duabealas tahun terpanas tersebut terjadi dalam waktu 12 tahun terakhir ini. Kenaikan temperatur total dari tahun 1850-1899 sampai dengan tahun 2001-2005 adalah 0,76Ëš. Permukaan air laut rata-rata global telah meningkat dengan laju rata-rata 1.8 mm per-tahun dalam rentang waktu antara lain antara tahun 1961-2003. Kenaikan total permukaan air laut yang berhasil dicatat pada abad ke-20 diperkirakan 0,17 m. Laporan IPCC juga menyatakan bahwa kegiatan manusia ikut berperan dalam pemanasan global sejak pertengahan abad ke-20.    Pemanasan global akan terus meningkat dengan percepatan yang lebih tinggi pada abad ke-21 apabila tidak ada upaya menanggulanginya.
Pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan frekwensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim. IPCC menyatakan bahwa pemanasan globa dapat menyebabkan terjadi perubahan yang signifikan dalam sistem fisik dan biologis seperti peningkatan intensitas badai tropis, perubahan pola presipitasi, salinitas air laut, perubahan pola angin,mempengaruhi masa reproduksi hewan dan tanaman, distribusi spesies dan ukuran populasi, frekuensi serangan hama dan wabah penyakit, serta mempengaruhi berbagai ekosistem yang terdapat di daerah dengan garis lintang yang tinggi (termasuk ekosistem di daerah Artuka dan Antartika), lokasi yang tinggi, serta ekosistem-ekosistem pantai.
Jika tidak ada upaya yang sistematis dan terintegrasi untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan perbaikan kondisi lingkungan lokal dan global mulai dari sekarang, maka dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan iklim ke depan akan semakin besar dan lebih lanjut akan berdampak pada sulitnya mencapai sistem pembangunan yang berkelanjutan.Penanganan masa perubahan iklim dalam konteks pembangunan membutuhkan manajemen perubahan iklim secara efektif, dan pada saat bersamaan mengantisispasi dampak perubahan iklim global jangka panjang secara komprehensif. Juga membutuhkan pendekatan lintas sektor baik pada tingkat nasional, regional maupun lokal.Dalam menghadai perubahan iklim, penigkatan ketahanan sistem dalam masyarakat untuk mengurangi resiko bahaya perubahan iklim dilakukan melalui upaya adaptasi dan mitigasi.
Adaptasi merupakan tindakan penyesuain sistem alam dan sosial untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Namun upaya tersebut akan sulit memberi mandaat secara efektif apabila laju perubahan iklim melebihi kemampuan beradaptasi. Oleh karena itu, adaptasi harus diimbangi dengan mitigasi, yaitu upaya mengurangi sumber maupun peningkatan rosot (penyerap) gas rumah kaca, agar suspaya proses pembangunan tidak terhambat dan tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai. Dengan demikian, generasi yang akan datang tidak terbebani oleh ancaman perubahan iklim secara lebih berat.

Kamis, 19 Juni 2014

PENCEMARAN LINGKUNGAN


Artikel pencemaran lingkungan

Artikel Pencemaran Lingkungan

Artikel Pencemaran Lingkungan    
Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan, malah bertambah parah. Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dulu berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran yang dilakukan oleh manusia, yaitu akibat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan perkembangan teknologi. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kebutuhan penduduk juga meningkat, contohnya semakin banyak pengguna kendaraan pribadi sehingga menimbulkan polusi udara.
   Pulotan merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat atau komponen lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Ada tiga syarat suatu bahan dikatakan sebagai polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya melebihi ambang batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak semestinya.
   Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain pencemaran air, udara dan tanah.
1. Pencemaran Air
   Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air digunakan untuk minum, masak dan menuci. Namun, manusia tidak mampu menjaga kualitas air yang ada di bumi. Hal ini bisa terlihat dari maraknya berita pencemaran air di berita seperti tumpukan sampah di kali atau sungai. Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah rumah tangga, pestisida, limbah anorganik dan pupuk.
  Air buangan rumah tangga dikenal dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai dengan 99% air dan sisanya adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan sumber makanan yang baik untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi dengan limbah rumah tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan penyakit kolera dan tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai macam makhluk hidup lain bisa mati akibat dari kekurangan oksigen. Karena pada saat di bawah kondisi aerob, bakteri pembusuk menggunakan oksigen di dalam air untuk menguraikan materi organik. Sebagian air buangan terdiri dari komponen nitrogen, seperti urean dan asam urik yang terurai menjadi amoniak dan nitrit. Biasanya perairan yang dilalui limbah rumah tangga populasi ganggang akan meningkat pesat karena banyaknya persediaan nutrisi dan persediaaan oksigen dalam perairan tersebut akaan berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air kembali ke batas normal.
   Limbah organik juga merupakan penyebab pencemaran air. Ada beberapa industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah tersebut mengandung logam-logam beracun seperi merkuri, tembaga, kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga penyebab pencemaran air. Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa oleh air hujan, masuk ke sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi kaya nutrien dan pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida merupakan senyawa kimia beracun yang digunakan manusia untuk mengontrol hama. Pestisida mengandung herbisida, fungisida dan insektisida yang juga tidak baik untuk makhluk hidup.
Artikel pencemaran lingkungan
2. Pencemaran Udara
   Pencemaran udara merupakan pemandangan yang dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran udara umunya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang  tidak sempurna, seperti pembakaran batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas yang masuk ke udara berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami. Polutan gas ini mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida.
    Saat ini jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan sehingga terjadilah efek rumah kaca atau kenaikan suhu di bumi. Efek rumah kaca ini menjadi masalah darurat yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. Peningkatan suhu di bumi menyebabkan salju di daerah kutub mencair sehingga permukaan air laut meningkat. Itulah menjadi salah satu faktor yang memicu semakin seringnya terjadi banjir di bumi. Karbon monoksida membuat kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Karbon monoksida ini dihasilkan oleh asap motor dan mobil. Sulfur dioksida (SO2) yang meningkat di atmosfer menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama radang paru-paru, penyakit bronkitis dan gagal jantung. Selain itu, SO2 juga mampu merusak semua vegetasi hingga jarang yang jauh dan SO2 merupakan komponen utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi pada bangunan dan kerusakan hutan. Nitrogen oksida juga merupakan komponen hujan asam. Timah dapat ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan oleh manusia. Keracunan timah dapat terjadi apabila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan kematian.
3. Pencemaran Tanah
  Pencemaran tanah ni berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah pertanian. Sampah merupakan bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hujan asam yang terjadi akibat aktvitas insudtri dapat menyebabkan mineral berbaaya terlepas dari ikatannya dan kondisi pH tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah kehilangan zat haranya sehingga produktivitas pertanian menurun. Ditambah dengan masuknya pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke berbagai makhluk hidup lewat rantai makanan.
    Melihat keadaan bumi kita yang sudah dipenuhi dengan pencemaran. Manusia sebagai faktor penyebab pencemaran lingkungan, harus mengubah perilakunya terhadap lingkungan. Manusia harus menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena pencemaran lingkungan menjadi permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas manusia di bumi. Manusia dapat memulainya dengan berbagai macam kegiatan cinta lingkungan. Yang paling penting adalah kesadaran dari dalam diri sendiri karena semua upaya yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan tidak akan berjalan tanpa adanya kesadaran manusia terhadap lingkungan.

DAMPAK PENEBANGAN LIAR

DAMPAK PENEBANGAN LIAR



Keadaan hutan sebelum terjadinya kegiatan Illegal Logging
Hutan merupakan paru paru bumi tempat berbagai macam binatang dan tumbuhan hidup, tempat hasil tambang, dan berbagai macam sumber daya lainnya yang berasal dari hutan yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Hutan juga merupakan tempat sumber daya alam yang dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Manfaatnya dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun contoh contoh manfaat hutan secara langsung seperti sumber oksigen bagi bumi, tempat binatang hidup, penyediaan kayu, tempat menampung air dan hasil tambang. Manfaat hutan secara tidak langsung seperti untuk tempat rekreasi, pencegahan erosi, tempat perlindungan binatang ataupun tumbuhan yang hampir punah.
Peranan hutan untuk makhluk hidup sangatlah besar. Hutan dapat menetralisir karbon dioksida dan menjadikannya oksigen untuk makhluk hidup bernapas. Bayangkan saja jika kalian hidup dibumi yang dipenuhi dengan karbon dioksida dan tidak ada oksigen untuk maklhuk hidup bernafas. Pasti semua makhluk hidup akan kesulitan untuk bernafas dan perlahan-lahan, makhluk hidup yang ada di bumi akan punah. Lalu generasi-generasi kita selanjutnya tidak akan bisa melihat makhluk-makhluk hidup yang telah punah secara langsung, karena mereka kesulitan dalam bernafas. Oleh karena itu kita harus melestarikan hutan kita untuk masa depan dan generasi-generasi selanjutnya.


Keadaan hutan setelah terjadinya kegiatan Illegal Logging
Sekarang banyak terjadi kejadian kejadian yang tidak diinginkan. Banyak manusia yang menggunakan hutan secara berlebihan, dan menyebabkan banyak dampak buruk bagi hutan maupun bumi yang kita tinggali. Di artikel ini saya akan membahas tentang penggunaan hutan secara berlebihan yang sering terjadi hampir disetiap hutan di indonesia maupun di negara lain yaitu “Penebangan Liar” atau lebih sering disebut dengan nama lain yaitu “Illegal Logging”.
Penebangan liar atau illegal logging adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat. lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran sungai Amazon, Afrika Tengah, Asia Tenggara, Rusia dan beberapa negara-negara Balkan. Dampak penebangan liar mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu dalam jumlah yang sangat banyak, munculnya bencana banjir dan tanah longsor juga merupakan dampak dari penebangan liar yang tidak mengindahkan kelestarian lingkungan.
Saat ini, hanya kurang dari setengah Indonesia yang memiliki hutan, yang menunjukkan tingkat penurunan luas hutan di Indonesia sejak tahun 1990. Diantara tahun 1990 dan tahun 2005, negara Indonesia telah kehilangan lebih dari 28 juta hektar hutan, termasuk 21,7 persen hutan perawan. Penurunan hutan-hutan primer yang kaya secara biologi ini adalah yang kedua di bawah Brazil pada masa itu, dan sejak akhir 1990an, penggusuran hutan primer makin meningkat hingga 26 persen. Kini, hutan-hutan Indonesia adalah beberapa hutan yang paling terancam di muka bumi.
Hutan di Indonesia sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup satwa dan puspa yang ada di dalamnya. Selain  itu, keberadaan hutan di Indoneisa ini juga berfunsgi untuk melestarikan beraneka ragam potensi satwa dan puspa di Indoensia.
Penebangan liar di indonesia sering sekali terjadi karena kurangnya perhatian masyarakat maupun pemerintah dalam menjaga kelestarian hutan. Maka ini menyebabkan kebanyakkan manusia melakukan kegiatan penebangan liar yang tidak ada habisnya tanpa melakukan reboisasi atau melakukan kegiatan menanam kembali habis melakukan penebangan pohon. Banyak dampak-dampak negatif dari kegiatan tersebut seperti terjadinya tanah longsor, karena tidak ada akar yang dapat menahan tanah, banjir, global warming atau pemanasan global.
Karena kegitan kegiatan penebangan liar yang sering terjadi di Indonesia sering terjadi, maka muncunlah dampak dampak negatif dari kegiatan tersebut, seperti:
1. Munculnya sikap kurang bertanggung jawab yang dikarenakan adanya perubahan nilai dimana masyarakat pada umumnya sulit untuk membedakan antara yang benar dan salah serta antara baik dan buruk. Hal tersebut disebabkan telah lamanya hukum tidak ditegakkan ataupun kalau ditegakkan, sering hanya menyentuh sasaran yang salah. Perubahan nilai ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dikembalikan tanpa pengorbanan yang besar.
2. Hilangnya sejumlah tertentu pohon sehingga tidak terjaminnya keberadaan hutan yang berakibat pada rusaknya lingkungan, berubahnya iklim mikro, menurunnya produktivitas lahan, erosi dan banjir serta hilangnya keanekaragaman hayati
3. Kerusakan habitat dan terfragmentasinya hutan dapat menyebabkan kepunahan suatu spesies termasuk fauna langka.
4. Kurangnya pohon yang menghasilkan oksigen untuk bernapas.
5. Kerusakaan sumber daya alam yang berasal dari hutan, karena kelalaian masyarakat dalam bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan.

Banyakknya habitat yang kehilangan tempat tinggal dan kemudian akan hilang dan punah.
Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menaggulangi penebangan hutan secara liar, Seperti:
1. Perlu adanya bimbingan atau penyuluhan kepada masyarakat atau penduduk setempat tentang betapa pentingnya keberadaan hutan bagi kehidupan semua makhluk hidup. Karena kebanyakkan penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan hutan di hutan sekitar mereka, biasanya kayu yang mereka tebang digunakan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Walaupun pada masa lalu kegiatan tersebut tidak terlalu merugikan hutan atau merusak hutan, tetapi sekarang itu sudah tidak berlaku lagi, dikarenakan jumlah populasi manusia sangat meningkat dan menyebabkan peningkatan jumlah orang yang melakukan penebangan pohon di hutan sangat sering terjadi. Sebagai contohnya beberapa wilayah di hutan hutan di sekitar tempat pengungsian di Afrika benar benar telah kehilangan seluruh pohonnya.
2. Sebaikknya masyarakat sekitar perlu diberikan arahan dalam kegiatan penebangan pohon, di antaranya membuat larangan untuk menebang pohon, dan diharuskan setiap masyarakat yang menebang satu pohon, harus mengganti setiap satu pohon yang mereka tebang dengan menanam kembali pohon tersebut. Apabila kegiatan ini berhasil dilakukan secara tanggung jawab, maka tidak akan ada lagi terjadi penggundulan hutan.
3. Melakukan perbaikkan terhadap sistem hukum yang mengatur tentang pengolalaan hutan menuju sistem hukum yang didasari oleh prinsip prinsip keterpaduan, pengakuan hak hak asasi manusia, serta keseimbangan ekologis, ekonomis, dan pendekatan neo-humanisme.]
4. Perlu adanya suatu program peningkatan peranan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian hutan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak puhak yang berkepentingan dala kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup. Seperti melakukan kegiatan pelatihan pengendalian kerusakkan hutan bagi masyarakat dan pelatihan lingkungan hidup untuk membuat masyarakat sadar akan lingkungannya.
5. Perlunya dibentuk suatu kelompok peduli hutan dalam masyarakat yang bertugas untuk memantau keadaan hutan disekitarnya dan melalukan pelestarian hutan, dan menyebarkan atau mengajarkan ilmu ilmu yang telah diperoleh dari berbagai pelatihan kehutanan kepada masyarakat disekitar, sehingga nantinya akan ada rasa saling memiliki dengan adanya keberadaan hutan tersebut.
6. Melakukan program reboisasi secara rutin  dan pemantauan tiap bulannya dengan dikoordinasi oleh tokoh-tokoh masyarkat setempat. Dengan adanya pemantauan tersebut, maka hasil kerja keras dari kegiatan reboisasi yang telah dilakukan akan tetap terpantau secara rutin

Reboisasi adalah salah satu contoh dari kegiatan penanggulangan dari kegiatan illegal logging.
mengenai perkembanganya depannya.
7. Perlu adanya  pelatihan keterampilan kerja di masyarakat secara gratis dan rutin dari pihak-pihak yang terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja,dll, sehinnga masyarakat tidak hanya bergantung pada hasil hutan saja, tetapi dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dimilkinya.
8. Membatasi jumlah penebangan pohon yang sering terjadi agar kegiatan penebangan pohon liar tidak terjadi lagi.
9. Perlu adanya kesadaran dari manusianya sendiri terhadap apa yang telah mereka lakukan dan dampak dampak yang mereka sebabkan.
Dengan itu perlunya menjaga hutan agar hutan tidak hilang dari bumi dan lingkungan semakin indah oleh kehijauan alam yang kalian lindungi. Maka kalian bisa terbebas dari penyakit dan mendapatkan udara segar setiap harinya.

PEMANASAN GLOBAL

     
   
 


 

 
 
 
 



 
 


PEMANASAN GLOBAL

 
Pemanasan global adalah suatu isu serius yang membutuhkan aksi sesegera mungkin untuk bisa diselesaikan. Kita tidak dapat membiarkan diri untuk menunda-nunda ketika berkaitan dengan pemanasan global karena semakin lama kita menunda akan semakin besar juga efeknya untuk planet kita ini.

Setiap individu diharapkan partisipasinya untuk bekerjasama saling bantu membantu dalam menghentikan pemanasan global. Kita tidak harus menunggu pemerintah untuk turun tangan dengan mengeluarkan suatu kebijakan politik yang drastis untuk menangani isu ini. Setiap orang dari kita dapat melakukan sesuatu guna menghentikan isu ini. kamu tidak harus melakukan sesuatu yang luar biasa karena dengan sesuatu yang kecil, dilakukan dengan kesadaran diri yang tinggi dapat membuat hasil yang besar.

Menyelamatkan planet kita merupakan hal yang sangat penting untuk generasi masa depan. Dengan melakukan hal tersebut berarti kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk bergembira dan tumbuh berkembang seperti yang kita lakukan di Bumi sekarang ini. Karena apa yang kita miliki sekarang merupakan pinjaman dari generasi sebelum kita untuk diteruskan ke generasi sesudah kita. Namun kenyataannya planet kita saat ini terancam dengan berbagai macam jenis resiko dan bahaya termasuk menipisnya lapisan ozon, polusi dan pembalakan hutan liar serta masih banyak ancaman lainnya.

Kita mungkin berpikir bahwa satu orang hanya akan memberikan dampak kecil untuk menjaga keberlangsungan planet ini namun hal itu sama sekali tidak benar. Setiap orang dari kita dapat membuat perubahan yang bermakna untuk alam ini. Tindakan kecil kita sangat dapat membantu menyelamatkan planet ini. Siapa yang tahu pohon yang indah dan kuat dapat tumbuh dari benih tunggal yang dikemudian hari dapat menyelamatkan hidupmu atau keluarga kamu? Selagi kamu menjalankan tindakan kecil yang disertai kebaikan dan semangat nyata, ajak dan motivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Gabungan dari tindakan tersebut secara pasti dapat membuat perubahan besar untuk kebaikan bersama.

Ingat bahwa melakukan suatu tindakan untuk menyelamatkan planet ini, bukan berarti harus dengan pergi ke hutan hanya untuk menanam satu pohon. kamu dapat melakukan hal yang sama dengan tepat cukup dihalaman belakang atau depan rumah kamu. Kamu akan selalu dapat melakukan sesuatu dari rumah kamu yang nyaman, mungkin itu dari go green, go clean ataupun kedua-duanya, ingat kamu juga dapat go save! Mulai dari sekarang bukan besok. Usahakan untuk mengurangi limbah rumah tangga. Juga, pergunakan kembali, daur ulang ataupun perbaiki alat maupun tempat-tempat makanan. Bantu mengurangi akumulasi dari gas rumah kaca dengan menghindari pengeluaran emisi yang terlalu banyak, dimana manusia menghasilkan emisi ketika membakar energi fosil seperti batubara, minyak dan gas.

Gunakan lampu bohlam hemat energi dan juga manfaatkan cahaya matahari sebanyak mungkin. Ketika matahari terang (pagi, siang, sore diwaktu normal tidak mendung) gunakan cahayanya untuk menerangi kamar, ruangan ataupun segala bagian dari rumahmu yang memerlukan pencahayaan, buka kordenmu, dan matikan lampu. Meskipun kita semua tahu bahwa listrik merupakan sumber energi yang sangat penting dan digunakan oleh setiap orang, tidak berarti kita perlu bergantung pada listrik secara total.

Segalanya dimulai dari pengorbanan yang sangat kecil dan ini yang saya lakukan. Saya datang dengan daftar alternatif yang dapat membantu untuk menghentikan pemanasan global.

  • Lampu bohlam putih (Lampu bohlam kompak) yang banyak beredar dipasaran saat ini adalah alternatif yang sangat baik untuk lampu bohlam pijar. Lampu bohlam putih (Lampu bohlam kompak) dapat menghemat lebih banyak 60% energi daripada lampu bohlam pijar tanpa mengorbankan kualitas cahaya serta terang cahaya yang dikeluarkan. Dan untuk memperoleh lampu tersebut tidaklah sulit serta dapat diperoleh dengan harga yang tidak mahal. Untuk penggunaan jangka panjang lampu jenis ini bahkan menghemat pengeluaran uang lebih murah daripada jenis bohlam pijar.
  • Jangan meletakan kulkas atau pendingin disamping kompor atau pemanas, pindahkan semuanya ke lokasi lain yang berjauhan satu sama lain. Kulkas yang diletakan disamping pendingin mengkonsumsi energi lebih banyak daripada yang diletakan berjauhan. Kulkas yang menjaga suhu tetap dingin agar makanan yang didalamnya tahan lama akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendinginkan bila ditaruh bersebelahan dengan aplikasi pemanas.
  • Beralihlah ke fax online kurangi penggunaan mesin fax tradisional dari sekarang. Online fax dapat memberikan kamu banyak penghematan biaya. Pertama, hemat kertas karena semuanya diterima melalui email yang mana memberikan kamu pilihan untuk mencetak hanya pesan fax yang memang perlu dicetak. Bila kamu sering menerima junk fax, kamu tidak perlu lagi khawatir akibat menghabiskan banyak kertas untuk itu. Kedua, online fax dapat memberikan kamu penghematan biaya yang cukup banyak karena kamu tidak perlu lagi membayar untuk line telepon khusus dan biaya perawatan seperti kertas dan tuner.
  • Bawalah botol air minum sendiri. Bila kamu akan pergi piknik atau melakukan perjalanan, alih-alih membeli air kemasan, bawalah perbekalan sendiri terutama air minum dalam botol. Air mineral dalam botol plastik, menggunakan bahan plastik yang baru dapat hancur setelah lebih dari 200 tahun bila tidak di daur ulang, oleh karena itu hilangkan kebiasaan menggunakan botol plastik sekali pakai.
  • Ketika kamu ingin berbelanja di pasar, supermarket atau minimarket, usahakanlah membawa tas / kantong sendiri. Dengan membawa tas / kantong sendiri, kamu sudah turut mengurangi karbon diudara akibat pembakaran kantung-kantung plastik dari tempat-tempat tersebut.
Terakhir, mendukung penggunaan produk-produk daur ulang dan memanfaatkan produk tersebut secara penuh juga merupakan salah satu cara untuk membantu menyelamatkan planet kita ini.

Go Green, Go Clean dan selamatkan planet kita untuk generasi masa depan kita :)