Minggu, 22 Juni 2014

PENANAMAN TANAMAN PAKU

PENANAMAN TANAMAN PAKU 



Spora paku berfungsi sebagai alat persebaran (dispersi), mirip dengan biji. Perlu media semai yang cocok agar spora tumbuh menjadi tanaman baru.

SALAH SATU CIRI KHAS TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHTA) ADALAH TERDAPAT SPORA yang terletak di dalam kotak spora (sporogonium). Spora inilah yang menjadi organ untuk perbanyakan tanaman paku. Berikut cara yang ditempuh Arief, petani tanaman bias di daerah Ciapus, Bogor, Jawa Barat, untuk menyemai spora menjadi tanaman paku

MENYIAPKAN MEDIA
Untuk menyemai spora paku digunakan media tanam berupa cacahan akar pakis. Arief menyarankan sebaiknya menggunakan akar pakis tua. Akar pakis itu direbus atau dikukus kira-kira 10-12 jam. Tujuannya, untuk mematikan bakteri maupun jamur. Selanjutnya, media yang sudah matang itu diletakkan ke dalam wadah plastik yang dilubangi. "Biasanya pakai besek," ujar Arief. Sebelum diisi media, besek itu dilapisi plastik terlebih dahulu.

TABURKAN SPORA
Setelah akar pakis dimasukkan dalam besek, lalu disiram air dan ditiriskan. Bila air sudah this, spora ditaburkan ke media. Caranya, bagian berwarna cokelat yang ada di permukaan bawah daun digosok dengan pinset atau ranting berujung runcing. Spora akan berjatuhan di media semai.

Usahakan spora jatuh merata di permukaan akar pakis. Biasanya, perlu 4-5 besek untuk menaburkan spora dari satu daun. Kemudian besek dibungkus plastik putih agar cahaya matahari dapat menembus masuk. Selama proses perkecambahan, cahaya perlu, tapi tidak langsung. "Sinarnya perlu disaring beberapa kali," ujar Arief. la lantas menggantung plastik-plastik berisi besek spora itu di bawah rak-rak tanaman. Sehingga cahaya matahari pun tersaring oleh paranet, rak berisi pot tanaman, dan plastik pembungkus besek semaian.

PISAHKAN BIBIT MUDA
Pemisahan bibit butuh beberapa kali. Sebulan sesudah spora ditaburkan, biasanya akan tumbuh bibit berukuran sangat kecil. Ambit bibit satu per satu dengan pinset, lalu ditata di media yang baru.

Selanjutnya sekitar tiga bulan, bibit dipisahkan lagi. Pertumbuhan antara bibit yang satu dengan yang lain bisa tidak sama. Bibit yang tumbuh cepat akan menutupi yang lain sehingga menghambat pertumbuhannya. Karenanya, perlu dilakukan pemisahan lanjutan. Bibit yang masih kecil diambil, ditanam di media baru. Usai pemisahan, besek digantung di bawah rak tanaman diambil dari wadah persemaian. Tinggi tanaman sekitar 5-10 cm. Arief menggunakan gelas beka5 air mineral sebagai wadah pembesaran bibit. Caranya, ambit bibit satu persatu lalu ditanam di gelas berisi cacahan pakis. Kali ini akar pakis untuk media tanam tidak perlu direbus. Lalu gelas digantungkan di rak bambu. Bila sudah cukup besar, bibit ini bisa ditanam di pot.

Satu besek semaian Spora bisa menghasilkan kira-kira sepuluh besek berisi bibit paku muda. Lalu bibit paku muda itu masih bisa dipisahkan lagi beberapa kali. Begitu seterusnya, hingga hasilnya bisa mencapai ribuan tanaman. Agar penyemaian berhasil, kelembapan perlu dijaga.

Anda pun bisa mencobanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar