Pengaruh Efek Rumah Kaca Pada Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman
Di zaman
yang serba canggih sekarang pasti banyak di antara kita yang kurang
memperhatikan pengaruh akan efek rumah kaca terhadap pertumbuhan dan
produktivitas tanaman. Hal ini perlu kita tinjau dari pengenalan efek rumah
kaca.
Efek rumah kaca ini
pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824. Efek rumah kaca digunakan
untuk menunjuk dua hal berbeda. Pertama, efek rumah kaca alami yang terjadi
secara alami di bumi, dan kedua efek rumah kaca ditingkatkan akibat aktivitas
manusia.Dalam pengaruh efek rumah kaca terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman ini sangat mempengaruhi alam dengan berbagai gas yang menyebar terhadap lingkungan. Dalam hal ini dapat kita lihat dari iklim dan cuaca merupakan faktor penentu utama bagi pertumbuhan dan produktifitas tanaman pangan. Tanaman รข€“ tanaman ini dikembangbiakkan dalam kondisi pertanaman tertentu.
Produktifitas pertanian berubah-ubah secara nyata dari tahun ke tahun. Hal ini digambarkan pada musim panas daerah pertanian jagung negara Indonesia.
Tujuh hal yang dapat mempengaruhi efek rumah kaca terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman adalah :
1. Pengaruh Iklim terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman
Perubahan iklim akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman pangan akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 yang menyebabkan bumi memanas.
Dalam perkiraan permodelan komputer, muka bumi rata-rata akan memanas sebesar 1,5-4,5 OC dan diikuti dengan kadar CO2. Secara keseluruhan iklim akan memanas tiga kali 1,5 OC pada beberapa tahun ke depan, dan pemanasaan terbesar terjadi di kutub, dan lebih rendah di khatulistiwa.
Kenaikan suhu dapat diperkirakan berpengaruh terhadap pola hujan. Perubahan ini diperkirakan akan terjadi dalam pola hujan dan suhu dengan kadar CO2 yang tinggi akan menguntungkan produksi tanaman pangan beririgasi.
Pandangan mengenai pemanasan global dapat disimpulkan oleh beberapa ilmuwan bahwa model perkiraan iklim yang dibuat merupakan penyederhanaan dari proses atmosfir dan lautan yang sangat kompleks. Dapat dibuktikan bahwa pengeluaran gas rumah kaca akan berpengaruh signifikan terhadap iklim dunia.
2. Pengaruh Biologis Langsung Pertumbuhan Tanaman dalam Rumah Kaca
Pada tahun 1982 diselenggarakan Konferensi Internasional yang bertujuan mengidentifikasi pengaruh biologis langsung dari pengaruh peningkatan CO2 pada produktifitas tanaman, sebagai sesuatu yang tak terpisahkan dengan efisiensi photositensis, efisiensi penggunaan air, Penyerapan Nitrogen biologis terkait dengan sumberdaya iklim seperti cahaya, suhu dan kelembaban.
3. Efisiensi Fotosintesis
Kadar CO2 dalam atmosfir adalah kurang optimal bagi fotosintesis ketika faktor lain yang berpengaruh terhadap tanaman (cahaya, air, suhu dan unsur hara) mencukupi. Dengan meningkatnya kadar CO2 menjadi dua kali sekarang secara global, hasil pertanian diperkirakan akan meningkat sampai 32% dari sekarang. Manfaat pengayaan CO2 terhadap pertumbuhan dan produktifitas tanaman saat ini dikenal secara luas. Banyak pengujian yang dilakukan dalam lingkungan terkontrol secara penuh.
4. Efisiensi Penggunaan Air
Kebutuhan utama tanaman adalah air, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam hal ini air menjadi permasalahan penting bagi sejumlah penduduk di dunia. Kekeringan adalah hal yang paling ditakuti oleh para petani diberbagai negara produsen pangan. Sepertiga persediaan tanaman pangan sekarang tumbuh padi 18% lahan beririgasi.
Efek langsung dari kadar CO2 dalam atmosfir terhadap fotosintesis tanaman C4 adalah meningkatkan efisiensi air dalam fotosintesa. Pada tanaman C4 dan C3 mengurangi membukanya stomata, hal ini ditunjukan pada tanaman kedelai. Tanaman dengan cara fotosintesa C3 mendapat keuntungan dengan 3 cara yaitu Pertama meluasnya ukuran daun, kedua peningkatan tingkat fotosintesis perunit luas daun, dan terakhir efisiensi penggunaan air.
5. Produksi Tanaman Pangan Beririgasi
Perubahan yang telah diperkirakan mengenai penguapan dan suhu akibat efek rumah kaca dan pemanasan global akan menguntungkan lahan pertanian beririgasi. Dimana lingkungan lebih lembab dan diperuntukkan untuk tanaman biji-bijian dan kacang-kacangan. Dimasa mendatang model dari atmosfir dan iklim akan lebih berkembang dan melengakapi dari apa yang sekarang telah dikembangkan, sehingga sensitivitas tanaman terhadap perubahan iklim lebih dapat diketahui.
6. Pertumbuhan dan Produkstifitas Tanaman Terhadap Kemampuan Adaptasi Sumberdaya Iklim di Bumi
Tanaman pangan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Di bumi tanaman yang mampu beradaptasi yaitu tanaman padi, ubi kayu, ubi jalar dan jagung dapat tumbuh dimana kelembaban dan suhu sesuai. Jagung mampu tumbuh di areal yang beraneka ragam kelembaban, suhu, dan ketinggian dibumi ini. Ditambah dengan kemampuan rekayasa genetik yang dimiliki perluasan areal tanam akan semakin mungkin dan cepat terealisasi.
7. Perkiraan Regional Terhadap Pola Iklim dan Respons Tanaman
Kadar CO2 dalam atmosfir telah meningkat sebesar 25 % akibat pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan sejak 1850. Kadar gas rumah kaca selain CO2 juga telah meningkat melebih persentase CO2 dan dengan efek pemanas yang setara CO2. Pengaruh CO2 terhadap iklim menimbulkan banyak spekulasi, dan beberapa riset telah dimulai untuk meneliti dampaknya terhadap hubungan hama dan tanaman dan strategi perlindungan tanaman. Peningkatan kandungan karbohidrat dan akumulasi nitrogen akan berpengaruh terhadap pola makan serangga, ini telah ditunjukan dalam beberapa eksperimen. Pengendalian hama memasuki era baru, dengan pengintegrasian penanganan hama.
Meningkatnya CO2, berdampak positif terhadap tumbuhan dan produksi tanaman. Pengaruh peningkatan CO2 adalah peningkatan tingkat fotosintesa daun dan kanopi. Peningkatan fotosintesis akan meningkat sampai kadar CO2 mendekati 1000 ppm. Efek langsung dari kadar CO2 dalam atmosfir terhadap fotosintesis tanaman C4 adalah meningkatkan efisiensi air dalam fotosintesa. Pada tanaman C4 dan C3 mengurangi membukanya stomata. Perubahan mengenai penguapan dan suhu akibat efek rumah kaca dan pemanasan global akan menguntungkan lahan pertanian beririgasi, seperti tanaman biji-bijian dan kacang-kacangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar